Selasa, 14 April 2009
di
02.57
Diposting oleh
Smart Future
Text by : Tri Cahyani
Kista, suatu organ yang membesar dan di dalamnya berisi cairan, seperti sebuah balon yang berisi air. Pada wanita, organ yang paling sering menjadi kista adalah indung telur. Tidak ada ketentuan apakah indung telur kiri atau kanan yang sering menjadi kista. Pada kebanyakan kasus kista justru tidak memerlukan operasi.
Setiap wanita mempunyai 2 indung telur kanan dan kiri. Ukuran normalnya sebesar biji kenari. Setiap indung telur berisi ribuan telur yang masih muda, sering disebut juga follicle. Setiap bulan follicle tersebut membesar dan satu di antaranya membesar sangat cepat dan menjadi telur yang matang. Pada peristiwa ovulasi, telur yang matang ini keluar dari indung telur dan bergerak ke rahim melalui saluran telur. Apabila sel telur yang matang ini tidak dibuahi, follicle akan mengecil dan menghilang dalam waktu 2-3 minggu dan akan terus berulang sesuai siklus haid pada seorang wanita. Jikalau ada gangguan proses siklus ini maka akan terjadi apa yang disebut kista.
Jenis Kista Ada 4 macam kista indung telur. Kista fungsional, dermoid, cokelat (endometriosis) dan kista kelenjar (cystadenoma). Sampai saat ini masih belum diketahui bagaimana terjadinya kista. Biasanya tumbuh sangat pelan dan sering terjadi keganasan pada umur lebih 45 tahun. Dari keempat kista ini yang paling banyak dan justru sering mengecil sendiri seiring dengan membaiknya keseimbangan hormonal adalah kista fungsional.
Sebagian besar kista tanpa gejala dan diketahui secara kebetulan pada waktu periksa dokter. Menurut pengalaman, diketahuinya menderita kista indung telur biasanya sewaktu periksa check up atau sewaktu periksa karena sebab lain.
Selain itu juga dapat timbul gejala yang khas untuk kista indung telur dan sangat terkait dengan jenis kista indung telur.
- Kista Fungsional. Sering tanpa gejala. Timbul gejala rasa sakit apabila disertai komplikasi seperti terpuntir atau pecah, tetapi komplikasi ini sangat jarang. Kista fungsional ini paling sering terjadi dan sangat jarang pada dua indung telur. Ia bisa mengecil sendiri dalam waktu 1-3 bulan.
- Kista Dermoid. Kista ini terjadi karena jaringan dalam telur yang tidak dibuahi. Kemudian tumbuh menjadi beberapa jaringan seperti rambut, tulang dan lemak. Kista dapat terjadi pada dua indung telur dan biasanya tanpa gejala. Timbul gejala rasa sakit apabila kista terpuntir atau pecah.
- Kista Cokelat (endometrioma). Terjadi karena lapisan di dalam rahim (yang biasanya terkelupas sewaktu haid dan terlihat keluar dari kemaluan seperti darah), tidak terletak dalam rahim tetapi melekat pada dinding luar indung telur. Akibat peristiwa ini setiap kali haid, lapisan tersebut menghasilkan darah haid, yang akan terus menerus tertimbun dan menjadi kista. Kista ini bisa pada satu atau dua indung telur. Timbul gejala utama yaitu rasa sakit terutama sewaktu haid atau sexual intercourse.
- Kistadenoma. Berasal dari pembungkus indung telur yang tumbuh menjadi kista. Kista jenis ini juga dapat menyerang indung telur kanan dan kiri. Gejala yang timbul biasanya akibat penekanan pada bagian tubuh sekitar seperti kandung kencing sehingga dapat menyebabkan semacam ''beser''.
Apakah berbahaya ? Salah satu bahaya yang ditakuti ialah apabila kista tersebut menjadi ganas. Sekalipun tidak semua kista mudah berubah menjadi ganas. Berdasar kajian teoritik, kista fungsional yang paling sering terjadi dan sangat jarang menjadi ganas. Sebaliknya kistadenoma yang jarang terjadi tetapi mudah menjadi ganas terutama pada usia di atas 45 tahun atau kurang dari 20 tahun.
Bahaya lain dari kista adalah apabila terpuntir. Kejadian ini akan menimbulkan rasa sakit yang sangat dan memerlukan tindakan darurat untuk mencegah kista jangan sampai pecah. Apabila kista tersebut sampai pecah bisa mengakibatkan hal-hal yang sangat berbahaya bagi penderita.
Pria kelahiran Tanah Bugis Sengkang, Wajo, Sulawesi Selatan, 27 Desember, 42 tahun silam ini memulai karirnya di dunia jurnalistik sejak tahun 80-an dengan menjadi penulis lepas ( freelance ) di sejumlah media cetak. Ia bergabung secara resmi di sebuah harian umum, kemudian berpindah ke sebuah tabloid mingguan dengan jabatan terakhirnya yaitu redaktur pelaksana. Kemudian pada tahun 1981 ia datang ke Jakarta dengan mengawali aktivitasnya sebagai pekerja seni dan teater, serta membintangi sejumlah sinetron dan film. Seniman yang benama lengkap H. Egy Massadiah ini hampir setiap tahunnya menjadi produser film dan juga berprofesi anggota Teater Mandiri pimpinan Putu Wijaya yang kerap pentas di mancanegara. Di samping itu pun, ia pernah menjadi wartawan selama 10 tahun di sejumlah media cetak, dengan jabatan terakhir redaktur senior di Tabloid Wanita Indonesia.
Pria yang akrab di panggil Egy ini, menghabiskan masa kecilnya di kota Sengkang yang berjarak ± 4 jam dari kota Makasar. Egy sangat aktif dalam kegiatan-kegiatan di sekolahnya, seperti, Pramuka, olahraga, dan karate. Ketika orang tuanya dipindah tugaskan ke Makasar, Egy pun ikut dipindahkan sekolahnya ke SMP 6 Makasar yang kebetulan cukup terkenal di kota Makasar. Kemudian di SMP 6 Makasar inilah Egy mulai berulah, dengan kenakalannya itu justru membuatnya mendapat peringkat 1 di kelasnya dan bahkan ia sempat mewakili cerdas cermat di televisi untuk tingkat kabupaten. Dan akibat kenakalannya pula, salah seorang caleg ini diberhentikan dari sekolahnya karena sering bolos sekolah. Ketika seniman ini menamatkan sekolahnya ia langsung merantau ke Jakarta untuk melanjutkan sekolah di Muhammadiyah Kramat dan juga akibat kenakalannya, ia-pun dipindahkan lagi ke Muhammadiyah Pejompongan, dan itupun tidak diselesaikan di Jakarta. Kemudian ia melanjutkan kembali sekolahnya di SMA HDI Makasar hingga tamat.
Ketika ditanya wartawan 69++ di kantornya di Jl. Gaharu Terusan I/5A, Cilandak Barat, pada waktu masih sekolah dan kuliah dulu Egy sering berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Pendidikan formalnya tidak begitu bagus, tetapi strategi berdebatnya boleh diadu dengan orang yang sudah sarjana sekalipun. “Sekolah itu adalah bagaimana melaksanakan kewajiban supaya membuat orang tua senang. Kehidupan ini bisa teratur kalau kita pintar membacanya, ini adalah melebihi sejumlah SKS yang juga kita temukan di dalam perkuliahan. Pendidikan itu perlu, agar bagaimana cara berfikir kita terstruktur, karena sekolah mengajarkan kita bagaimana membaca yang benar dan berdisiplin. Sementara ilmu-ilmu yang didapat oleh seniman ini lebih banyak didapat dari jalanan”, ungkapnya.
Dalam bidang tulis menulis, Egy sempat memenangkan lomba penulisan essay Diplomasi Kebudayaan Indonesia-Amerika dalam rangka KIAS pada tahun 1987 serta menulis sejumlah buku, antara lain Srikandi, Sejumlah Wanita Indonesia, Top Eksekutif Indonesia, dan Top Pengusaha Indonesia.
Di sela kesibukan jurnalistiknya, ia juga menulis cerpen, puisi, dan essay. Mengingat Egy bergabung ke Teater Mandiri pimpinan Putu Wijaya. Dari sinilah awal perkenalannya dengan dunia akting yang hingga akhirnya membuatnya membintangi beberapa film layar lebar seperti Pernikahan Dini, Kabut Perkawinan dan Zig Zag, serta sinetron diantaranya Rumah Masa Depan (TVRI), Abad 21, Kerinduan, Intrik, dan lain sebagainya. Egy yang juga berprofesi sebagai seniman ini lebih banyak bergaul di kehidupan nyata seperti menulis dan teater. Di usia 17 tahun, seniman ini sudah mulai mengirim tulisannya ke media cetak serta ikut dalam lomba penulisan. “Waktu itu saya mulai menulis walaupun korannya ecek-ecek, hanya memperoleh honor Rp. 3.000-Rp. 5.000, tetapi kalau menulis di Koran Kompas contohnya bisa sampai memperoleh honor Rp. 75.000. Dan pada waktu itu, saya juga hobi nongkrong di TIM menunggu panggilan untuk menjadi figuran yang honornya Rp. 5.000”, ceritanya sambil tertawa.
Egy Massadiah, salah satu sosok orang Bugis yang menjadi anggota Teater Mandiri sejak 1983 dan hingga kini masih tetap anggota Teater Mandiri meskipun sudah berprofesi sebagai eksekutif muda yang berhasil serta menjadi calon anggota legislatif DPR RI Partai Golkar No. urut 5, Daerah pemilihan DKI Jakarta II (Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Luar Negeri).
Sebagai anggota Teater Mandiri, Egy kerap tampil dalam beberapa pergelaran Internasional, diantaranya yaitu New York, Seattle, Connecticut, California, Amerika Serikat, Singapura, Hongkong, Jepang, Taiwan, dan Kairo. Egy berjanji, jika ia duduk di DPR nanti ia akan lebih banyak memperjuangkan kepentingan para seniman. Ia ingin pemerintah membangun lebih banyak gedung kesenian, tempat-tempat pementasan dan ruang berekspresi bagi seniman. "Saya ingin para seniman lebih dihargai, baik secara materiil maupun moril dan melalui DPR saya ingin lebih bisa berperan dalam meningkatkan kualitas seni Indonesia dan meningkatkan harkat serta martabat para seniman. Saya memilih Partai Golkar sebagai kendaraan politik saya, karena Partai Golkarlah yang memiliki perhatian dan kepedulian terhadap kesenian dan nasib para seniman," ungkapnya.
Ambisi Egy untuk menjadikan teater sebagai wadah yang mengolah generasi muda Indonesia untuk siap pakai dalam membangun Negara Kesatuaan Republik Indonesia (NKRI) yang baru dan menjadi hal yang menarik. Kehidupan dan negara sendiri adalah sebuah panggung teater yang membutuhkan pekerja-pekerja yang ulet, setia dan terlatih. Tak hanya cerdas, tetapi juga bijak, gesit dan memiliki kepekaan yang tinggi pada kemanusiaan.
“Teater yang mencakup hampir seluruh cabang kesenian dan mencakup berbagai aspek dari disiplin ilmu lain ini (psikologi, filsafat, sejarah, politik, hukum, dan bahkan ekonomi) akan menjadi bengkel pelatihan bukan saja bagi mereka yang ingin menjadi pekerja teater, tetapi bagi seluruh kemungkinan profesi dari kelas pekerja maupun pemimpin”, jelas pengusaha di bidang IT dan production house yang menggarap PSA, documentary film dan film layar lebar ini.
“Bila saja saya diberi kesempatan dan berhasil konsisten dengan mimpinya yang indah dan menyala-nyala ini, kita mungkin dapat sedikit menolong menyelamatkan generasi muda dari jilatan neraka kehidupan yang terjulur dari liang NARKOBA. Dan itu tentunya akan terjadi jika kita memberi kesempatan sekaligus menjaga langkah-langkah mereka agar tidak terjerumus ke arah yang keliru, mengingat dunia politik memiliki seribu peta buta”, tandasnya.
Setelah merelease film “Lari Dari Blora,” yang menceritakan tentang kehidupan masyarakat Samin, yang dibintangi W. S Rendra pada Februari 2008 lalu, Wakil Bendahara Lembaga Pengelola Kader (LPK) DPP Partai Golkar ini kini tengah mempersiapkan diri untuk menjadi calon anggota DPR/RI.
Lepas dari dunia jurnalistik, pada awal tahun 2000-an ia banting setir ke dunia bisnis dengan mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi dan bidang periklanan. Selain itu, salah seorang pengusaha informasi teknologi (IT) ini pun juga ingin lebih memperhatikan dunia kesenian.
Calon anggota DPR/RI ini mengatakan ketidaksukaannya dengan pemuda yang berbicara di depannya bercerita tentang kepedihan/kepahitan hidup. Tak heran maka ia akan lantas jengkel melihat anak muda yang sering mengeluh tanpa mau berusaha, apalagi jika mengeluh masalah lapar/belum makan. Pria yang kini tinggal di Saraswati, Cipete, Jakarta Selatan ini menceritakan ketika ia tinggal di Cempaka Putih beberapa waktu lalu, jika belum makan, seniman ini akan berusaha bagaimana caranya agar bisa makan. Seperti contohnya, pada malam hari ia tidak segan-segan menunggu tukang bakso yang lewat pada pkl 00.00 dan mengingat pada waktu itu di pinggir kali tempat ia tinggal ada orang yang menanam sayuran, maka tak segan-segan pula saya minta baik-baik kepada yang menanamnya agar diberi 3-4 lembar sayuran, kemudian tanpa pikir panjang sayuran tersebut langsung saya siram dengan kuah bakso. Disinilah seniman bisa makan. Inilah pengalaman hidup yang sampai sekarang tidak ia lupakan.
Ada satu perjalanan lagi yang tak terlupakan dari caleg ini sepanjang perjalanan hidupnya, yaitu pada sekitar tahun 1983-an, Egy berpikir bagaimana cara mencari uang untuk mencari sesuap nasi. Ketika ia berjalan di Jl. Wahid Hasyim, Tanah Abang dan disitu juga ia melihat salon yang barang siapa orang tersebut mambawa orang yang mau memotong rambutnya di salon itu akan dibayar sebesar Rp. 500/orang dikarenakan Rudi Hadi Suharno pemilik salon tersebut sedang dalam proses pembelajaran. Disinilah Egy pada waktu itu bisa makan di warung tegal (warteg) yang waktu itu harga nasi dan lauk seporsinya Rp. 75.
Prinsip caleg ini adalah jika ada pekerjaan apapun jenisnya akan dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan selalu positive thinking. “Contohnya tukang sapu jika kerjanya sungguh-sungguh, maka ia akan menjadi tukang sapu yang baik,” cetusnya.
“Sejauh ini, kendala yang saya hadapi adalah komentar-komentar orang, yang kerap mereka kirim melalui facebook, bertuliskan “dasar caleg perampok”. Saya hanya bisa mengucapkan terima kasih atas komentarnya dan salam persaudaraan bagi kita semua. Kita harus menghargai perbedaan pendapat karena bisa jadi ia berkata seperti itu karena ia memang tidak mengetahui sesuatunya, karena kurang pahamnya ia akan sesuatu itu, tetapi sok paham. Saya mencoba menerima ini, karena memang saya ingin bergaul dengan semua orang dari orang-orang partai lain sekalipun, tidak berteman dengan orang Golkar saja”, paparnya.
Calon anggota legislatif DPR RI Partai Golkar No. urut 5, Daerah pemilihan DKI Jakarta II (Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Luar Negeri) ini ketika ditanya mengenai latar belakang politiknya, ia mengatakan tidak mempunyai latar belakang politik, pada dasarnya ia adalah seorang seniman, seorang penulis, akan tetapi saya meyakini bahwa instrumen politik ini memerlukan sejumlah pemikiran yang berbeda latar belakang. Terkadang ada sesuatu yang memang sudah semestinya dibuat praktis saja. Karena ada keterpanggilan itu juga, sama seperti agama mengatakan bahwa “sebaik-baiknya manusia adalah saat dia bisa bermanfaat lebih banyak untuk orang lain”. Saya bertekad untuk menjalankan misi politik dengan hati yang bersih dan tulus.
Ini adalah bentuk keperihatinan kita sebagai masyarakat yang peduli dengan kesenian yang ada di negeri ini, mengingat teater sebenarnya adalah ilmu kesenian yang paling tinggi, akan tetapi di sisi lain teater ini juga merupakan kesenian yang paling miskin. Dahulu, Egy semapt latihan selama 4 bulan bersama Dewi Yul, Dono (alm), dan Warkop. Selama 3 bulan kami latihan tiap malam sampai pukul 2 malam dan hanya malam minggu saja liburnya, honor yang kami peroleh hanya sebesar Rp.50.000, that’s not a big deal! Karena kita memang mengabdi.
Untuk Teater Mandiri ini, berbeda dengan Teater Koma. Pertunjukkan Teater Koma penontonnya selalu penuh, tetapi ketika Teater Mandiri mengadakan pertunjukkan, yang menonton hanya 10 orang, lain dengan di Amerika, Hongkong, Jepang dan Kairo, dimana terdapat banyak penonton ketika kami tampil. Untuk sementara ini, teater memang belum bisa menghasilkan uang yang menjanjikan bagi para pekerjanya, pekerjanya harus berusaha melakukan cara lain, seperti ikut shoting, menjadi kru film, baru bisa menghasilkan uang lebih.
Teater ini sebenarnya adalah ruang untuk mengajarkan orang bagaimana berhubungan dengan orang lain dan menghormati orang lain. “Saya sangat peduli dengan persoalan ini dan negara juga harus peduli dengan persoalan ini, karena dunia teater ini kecil, tetapi memiliki isu yang besar, bayangkan saja jika ada kehidupan teater di RT maupun RW yang maju, dimana saya yakin sedikit demi sedikit kita bisa menolong generasi muda dari persoalan Narkoba. “Kira-kira seperti ini dan mungkin negara harus tetap memberi teladan yang baik, sebagai contoh di sebuah RT, beberapa anak gadisnya belajar menari, honor guru tarinya misal sebesar Rp 500.000, dari negara bantulah Rp. 250.000 dan sisanya patungan”, kenangnya sambil tersenyum.
Salah seorang Calon Legislatif dari Partai Hanura, untuk daerah pemilihan Kalimantan Timur yang juga menjabat sebagai wakil bendahara Umum Partai Hanura ini sejak kecil dididik disiplin, kerja keras, tanggung jawab dan mandiri. Wanita yang merupakan anak ke 8 dari 10 bersaudara ini termasuk orang tak cepat puas dengan hasil yang ia dapatkan, ia berpola pikir harus terus mengembangkan diri untuk mencapai kemajuan dalam dirinya. Mengawali karirnya di PT. Eka Tradisi, Samarinda setelah tamat SMA, tidak menyurutkan semangatnya untuk terus belajar dan belajar dengan melanjutkan studinya di Universitas Muhammadiyah, Malang. Seiring dengan hal itu, kemandiriannya pun seakan kembali diuji guna membiayai hidup dan membayar uang kuliahnya, yakni dengan karir keduanya di PT. Bank Harapan Santosa (BHS). Dengan tekad dan kerja keras untuk meraih apa yang di cita-citakan, kesuksesannya pun kini telah ia raih. Itulah tekad dan motivasi diri seorang Susanti Agustina, SH.
Kini, berbekal tekad bulatnya ia terjun di dunia politik. “Saya melihat banyak partai politik yang tidak konsekuen berjuang untuk kepentingan rakyat, melainkan hanya untuk kepentingan individu dan kelompok”, terangnya prihatin. Ia juga melihat masih minimnya keterwakilan perempuan dalam parlemen di Indonesia, dalam tingkat pengambil keputusan perempuan harus mendapat akses dan fasilitas yang sama dengan pria. Di sisi lain, Susanti begitu ia akrab disapa, memandang dengan adanya kontribusi sebesar 30% kaum perempuan, yakni yang tertera dalam Pasal 28 UUD 1945 dan UU Pemilu mengenai keterlibatan kaum hawa dalam dewan legislatif, maka sebaiknya para caleg perempuan dibekali kemampuan pada suatu bidang tertentu yang menjadi profesinya. “Saya menghargai apabila memang sejak awal aktivitas perempuan dibekali dengan pengetahuan-pengetahuan, bukan politiknya yang lebih didahulukan, tetapi profesi dan pengalamannya yang lebih harus diutamakan,” tandasnya. Menurut wanita dengan segudang jabatan ini, menjelang Pemilu mendatang, cukup banyak juga parpol yang hanya mencantumkan caleg perempuannya dalam rangka memenuhi daftar caleg saja, dimana tidak memperhatikan kualitas dan pengalaman sehingga keterwakilan perempuan di parpol dipandang sebagai formalitas saja untuk memenuhi kuota yang disyaratkan UU. Memang tak disangka, wanita yang semula tidak tertarik untuk berkecimpung di dunia politik ini, akhirnya menepis pemikirannya yang memandang partai politik hanya mementingkan kepentingannya sendiri setelah ia mempelajari buku saku Partai Hanura yang diberikan oleh Herwan Susanto yang juga Ketua DPD Kalimantan Timur dan Direktur Operasional PT. Kutai Samudra, dimana Susanti juga menjadi Direktur Keuangan di perusahaan tersebut. Ketika ia membaca buku saku salah satu partai peserta Pemilu tersebut, ia langsung tertarik dengan visi dan misi dari Partai Hanura, yang mana menurutnya merupakan partai pertama yang menyatakan kemandirian bangsa, mengingat selama ini ia merasa banyak sekali intervensi dan tekanan asing yang merugikan bangsa Indonesia.
Wanita kelahiran Samarinda, 41 tahun silam ini pun yakin dengan keterlibatannya dengan Partai Hanura kini, perjuaangannya untuk dapat mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan rakyat akan terwujud. “Di samping itu, ia juga melihat Partai Hanura memang bertekad untuk melahirkan pemimpin yang bertakwa, jujur, berani, tegas dan berkemampuan dalam menjalankan tugasnya,” tegasnya.
Dalam meniti karirnya, wanita yang juga bekerja di Law Office Indra Sahnun Lubis & Associates sebagai Corporate Lawyer ini juga kerap banyak menemui hambatan dan kegagalan. Akan tetapi semuanya itu disikapi oleh Direktur Utama PT. Arena Satria Meliatama dengan kepala dingin dan penuh instrospeksi. Pengalamannya semasa kuliah yang dilakoninya sambil bekerja telah menjadikannya sosok wanita yang pantang menyerah dalam menghadapi segala hambatan dalam hidupnya.
Wanita yang juga berkecimpung di bagian HUMAS Kongres Advokat Indonesia (KAI) ini memandang Indonesia saat ini berada dalam kondisi paradoks, mengingat negeri kita ini kaya, akan tetapi kok rakyatnya miskin!. Indonesia yang kaya akan sumber daya alam, laut, dan hutan, lantas mengapa kemiskinan masih ada dimana-mana?. “Nah, untuk itu kita perlu instrospeksi apa yang salah, apakah dari pemimpinnya?, masyarakat atau sistemnya?. Dan berdasarkan hasil analisis wanita yang juga aktif di organisasi Kaukus Perempuan Politik (KPPI) ini, persoalan Indonesia terletak pada sistem yang kita anut. ”Mahzab ekonomi yang kita anut terlalu liberal, bahkan lebih liberal dari negara liberal sekalipun”, ujarnya. Menurut Susanti, kita harus kembali pada sistem ekonomi kerakyatan, dimana sesuai dengan pasal 33 UUD 1945 yang asli, karena dengan itulah kita dapat berpihak pada rakyat kecil, yang mana tercantum bumi, air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dipergunakan semaksimal mungkin untuk kemakmuran rakyat. ”Oleh karena itu, tidak ada kata terlambat untuk melakukan perbaikan sistem ekonomi di Indonesia”, katanya bangga.
Sementara itu, ia pun melihat sudah lebih dari 11 tahun reformasi berlangsung tetapi mengapa ekonomi kita masih tetap dihandle oleh kaki tangan IMF?. Menurutnya, hal tersebut merupakan kesalahan vital yang dihadapi bangsa ini. Maka dari itu, ia bertekad untuk mengadakan perubahan agar negeri ini bisa lebih sejahtera, karena rakyat patut dilindungi dan diperjuangkan hak-haknya. It’s time for move on to be a better life!. Dan semoga kesuksesan dapat kita raih kelak dengan kerja keras, tekad, dan semangat yang kuat tentunya atas ridho Allah SWT.
Kadang gerak tubuh bisa menceritakan semuanya dibandingkan ucapan yang keluar dari mulut seorang wanita, Banyak pria yang salah dalam membaca keinginan dan apa yang sedang di pikirkan seorang wanita. Ternyata berdasarkan penelitian Charles Darwin dalam buku “ The Descent of Man” yang diterbitkan pada tahun 1871, “ Wanita cendrung menggunakan symbol dan sinyal dari gerakan tubuhnya, Wanita tidak perlu berbicara secara langsung jika mengatakan “Ya” atau “Tidak”. Hal ini banyak yang tidak dimengerti oleh kebanyakan pria. Disisi lain pria lebih senang mendapatkan jawaban yang keluar langsung dari mulut seorang wanita, padahal hal ini sangat susah terjadi.
Bagaimana mengetahui wanita mengatakan “ya” atau setuju dengan pendapat Anda. Dibawah ini beberapa sinyal jika wanita setuju dengan keinginan Anda.
Melirik tajam kearah Anda sambil tersenyum, hal ini terjadi jika pada saat berbicara posisi Anda tidak berhadapan langsung dengannya. Kadang tanda-tanda ini cepat sekali terjadi, jika Anda tidak sensitif, bisa jadi menganggapnya hanya gerakan biasa tanpa arti
Memandangi Anda dalam waktu yang cukup lama, tanda ini lebih jelas terlihat karena bisa terjadi beberapa detik bahkan bisa lebih dari 1 menit.
Memutar tubuh agar lebih mudah terlihat oleh Anda. Ini sudah menggunakan bagian tubuh seluruhnya, tanda ini memberikan sinyal bahwa tubuhnya menerima pendapat dan ajakan Anda kepadanya
Menunduk, lalu tidak berapa lama mengalihkan pandangan kearah lain biasanya tanda ini di miliki oleh mereka yang cendrung pemalu, tapi jangan salah orang yang pemalu pun tidak bisa menyembunyikan sinyal bahasa tubuhnya.
Merapikan rambut, seolah-olah ada yang tidak rapi dengan rambutnya, padahal pada saat itu rambutnya masih rapi, karena merasa harus tampil menarik untuk merespon ajakan Anda, maka cepat-cepat merapikan rambut agar tampak tampil seperti yang Anda harapkan Kalau sudah menemukan sinyal seperti diatas, jangan ragu lagi, berarti ajakan Anda diresponya secara positif.
Lain halnya jika wanita tersebut, memberikan tanda-tanda dibawah ini. Lebih baik Anda segera meninggalkan wanita tersebut karena ia tidak suka dengan kehadiran juga ajakan Anda, Sebab tanda-tanda di bawah ini berarti kehadiran Anda menyebalkan untuknya, dengan kata lain “TIDAK” untuk Anda.
Tidak merubah posisi duduk ataupun berdirinya sama sekali, kalau Anda melihat tanda seperti ini jangan lagi diteruskan pembicaraan Anda, karena sia-sia saja.
Tidak menanggapi tatapan mata Anda, seolah-olah kehadiran Anda tidak ada di sekitarnya, ajakan Anda baginya tidak menarik, makanya ia tidak perlu melihat dan menatap Anda
Buru-buru pergi meninggalkan Anda, tanpa melihat kekanan dan kekiri, nah sinyal ini harusnya sangat jelas, jangan nekad jika Anda menemukan wanita seperti ini, baginya Anda hanya membuang waktunya saja
Menyilangkan tangan di dada, tanda seperti ini menunjukan bahwa ia menutup dirinya dengan Anda, artinya ia sangat tidak suka bukan hanya dengan ajakan Anda tetapi juga dengan kehadiran Anda.
Dari perbedaan gerak isyarat di atas, sudah selayaknya Anda bisa membedakan mana yang bisa diteruskan dan mana yang harus di hentikan, jangan sampai salah menentukan langkah selanjutnya.
Menjadi orang yang menarik tentunya dambaan kita semua, salah satu yang membuat Anda tampak menarik, jika Anda dapat dijadikan lawan bicara yang menyenangkan dalam segala situasi. Untuk menarik sebagai teman bicara, tidak perlu cantik, kaya atau pintar. Hanya diperlukan sedikit kepekaan dan kerelaan untuk bisa memahami lawan bicara Anda, kepekaan dan kerelaan seperti apakah ? . Untuk lebih jelasnya lihat beberapa saran di bawah ini :
Siapa lawan bicara Anda ? Sebelum terlibat lebih jauh dengan lawan bicara Anda, hal yang sangat penting, harus mengetahui nama dari lawan bicara Anda, seandainya Anda belum mengenalnya, alangkah baiknya untuk mengenalkan diri terlebih dahulu sambil menyimak jika ia menyebut namanya, tetapi jika ia tidak menyebutkan namanya sudah selayaknya jika Anda menanyakan namanya dan ulangi ejaan namanya dengan benar. Jika Anda menyebutkan namanya dengan benar pada saat pembicaraan sedang berlangsung, tentunya lawan bicara Anda merasa sangat dihargai dan sebaliknya jika Anda lupa dengan namanya padahal pembicaraan sudah berlangsung lama, tentunya lawan bicara Anda merasa tidak nyaman berbicara dengan Anda, karena ia merasa tidak dihargai. Dengan menyebutkan namanya, seseorang akan sangat merasa dihargai dan ia merasa bahwa dirinya sangat penting dihadapan Anda. Dalam sebuah buku “Theodore Roosevelt, Hero to his Valet” yang dikarang oleh James E.Amos, di kisahkan bahwa Presiden Amerika ini sangat mengenal dan hapal nama seluruh pembantunya juga tidak lupa untuk menyapa namanya setiap kali bertemu, sehinggga hal ini sangat berkesan bagi pembantu-pembantunya, karena mereka merasa dihargai walaupun pekerjaan mereka hanya pembantu. James E. Amos salah seorang dari pembantunya.
Sesuaikan dengan siapa Anda berbicara Dalam pergaulan kita sehari-hari tentunya kita bertemu dengan berbagai tipe orang, baik muda, tua, anak-anak, manajer perusahaan ataupun seorang pesuruh, tentunya dengan latar belakang sosial, budaya dan ekonomi yang berbeda-beda. Untuk dapat diterima oleh semua lapisan, ada baiknya Anda menyesuaikan gaya bicara dan kata-kata yang akan di ucapkan, jangan lah menggunakan istilah-istilah yang susah dimengerti jika Anda sedang berbicara dengan orang-orang yang memang tidak mengerti istilah yang Anda ucapkan. Semakin mudah dimengerti kata-kata yang Anda ucapkan semakin menarik pembicaraan Anda, tentunya semakin mudah Anda diterima oleh lawan bicara Anda. Jika Anda sedang berbicara dengan bos tentunya gunakan kata-kata yang menunjukan kualitas diri Anda, tanpa perlu menyombongkan diri ataupun rendah diri, gunakan kata-kata yang selayaknya antara bawahan dan atasan. Dari kata yang Anda ucapkan, tergambar siapa diri Anda.
Anda mempunyai dua kuping dan satu mulut Kesalahaan yang sering kali terjadi dalam setiap komunikasi, Anda berusaha keras untuk membuat lawan bicara Anda terkesan dan menganggap Anda seorang yang menarik dengan terus berbicara dan menceritakan pengalaman-pengalaman diri Anda tanpa memberi kesempatan lawan bicara untuk juga menceritakan dirinya. Padahal jika Anda terus berbicara, hal ini sangat menyebalkan bagi lawan bicara Anda, karena Anda dianggap mendominasi pembicaraan, tanpa memberi kesempatan orang lain untuk berbicara dan menceritakan kehebatannya. Setiap orang pada dasarnya juga ingin di perhatikan, dengan mendengarkan apa-apa yang disampaikannya dan memberi komentar terhadap perkataannya. Setiap orang ingin dikenal, ingin diketahui tentang dirinya, tugas Anda lah mendengarkannya dan mengetahuinya, sehingga ia merasa menjadi orang yang penting di hadapan Anda. Gunakan kedua kuping , baru mulut Anda.
Jaga Mata Anda Ketika sedang berbicara jangan sekali-kali mata Anda melihat-lihat sekeliling tanpa tujuan yang jelas atau menerawang entah kemana, hal ini membuat lawan bicara Anda merasa diremehkan dan menganggap Anda tidak suka berbicara dengannya. Sekali-kali mengalihkan mata tentunya merupakan hal yang wajar, tetapi jangan juga menatap terus menerus sambil melototinya, tentunya ini kurang ajar. Tetap jaga mata Anda untuk tetap kontak dengan lawan bicara Anda. sehingga Anda dapat melihat jelas ekspresi wajahnya. Setidaknya Anda dapat melihat bahwa ketertarikan diawali dari mata, baru turun kehati, tul engga…?
Tunjukkan empati Anda Ketika sedang berbicara dengan seseorang, hal yang tidak boleh dilewatkan, simak kata-kata yang diucapkan dan perhatikan perubahaan emosi yang timbul dari ucapannya. Dalam bukunya yang terkenal “ Emotional Intelligence” Daniel Goleman . menceritakan bahwa empati mensyaratkan kemampuan seseorang untuk membaca emosi orang lain dan sekaligus menanggapi kebutuhan dan perasaan yang tidak diungkapkan dengan kata-kata. Dengan mampu untuk berempati terhadap lawan bicara dan memahami tidak saja kata-katanya tetapi perasaannya merupakan suatu modal agar dapat diterima oleh lawan bicara Anda, karena Anda dianggap seseorang yang tepat untuk memahami dirinya, mengerti yang dirasakannya. Selebihnya Anda pasti dianggap sebagai lawan bicara yang menyenangkan.
Padahal sejak masih bernama Hindia Belanda, perairan Indonesia merupakan perairan kapal pesiar. Kapal-kapal mewah dengan bendera negara-negara Skandinavia, Inggris, Amerika, bahkan Federasi Rusia dan negara-negara lain sudah sejak awal masa kemerdekaan dari waktu ke waktu mampir ke Indonesia. Namun, mengapa kehadiran mereka sekarang ini makin jarang?. Sesungguhnya Indonesia sudah lama mampu membuat kapal-kapal modern dan canggih sekelas dengan kapal pesiar. Bahkan beberapa negara Skandinavia beberapa tahun lalu telah memesan beberapa kapal feri yang sekelas dengan kapal pesiar kepada salah sebuah pabrik kapal kita. Mengapa kemampuan ini tidak digunakan untuk membangun armada kapal pesiar yang memiliki potensi di perairan Nusantara?. Toh dunia pun sudah menilai dan mengakui bahwa perairan kita ideal untuk diarungi kapal-kapal pesiar sudah sejak dahulu kala. Akan tetapi, kenapa kita nyaris tak peduli?.
Situasi krisis ekonomi global tidak mengurangi keseriusan Indonesia untuk terus aktif berpromosi menggaet wisatawan mancanegara. Untuk itu, PT. PELNI terus berusaha menjadi perusahaan pelayaran yang tangguh dan memiliki jaringan nasional yang optimal guna mewujudkan target tersebut.
Indonesia terdiri dari ribuan pulau, dihubungkan oleh laut dan alat untuk menghubungkannya itu adalah kapal. Kita semua sadar bahwa kapal merupakan alat yang penting bagi negara maritim seperti Indonesia ini. Jika kita sudah memiliki pemahaman yang sama akan pentingnya alat transportasi laut ini maka PT. PELNI, terutama sebagai sarana penyedia angkutan laut penumpang, tentunya akan memilikiperanan yang sangat strategis untuk menyatukan wilayah di Indonesia. Mengingat sebagian besar penduduk Indonesia tersebar di gugusan pulau tertentu yang memang hanya dapat dijangkau dengan transportasi laut. Sehingga, karena perannya itu, PT. PELNI harus mampu menjalankan dengan sebaik-baiknya apa yang ditugaskan oleh pemerintah.
Pemerintah melalui salah satu surat keputusan Direktorat Perhubungan Laut telah membuat trayek tetap dan teratur, yang disebut dengan “Jaringan Nusantara”. “Setiap kapal sudah memiliki trayek yang ditetapkan, sehingga mau tidak mau, penumpangnya sedikit atau banyak, kita harus tetap singgah sesuai dengan yang telah ditugaskan. Itulah tugas PT. PELNI yang paling utama”, ujar Dra. Jusabella Sahea, MM selaku Direktur Utama PT. PELNI.
Mantan Direktur Usaha PT. Pelni ini mengatakan bahwa Trayek Jaringan Nusantara sudah beroperasi sejak diadakannya kapal penumpang PELNI tahun 1983 silam. Karena memang tujuan utama dari perancangan jaringan trayek ini adalah supaya seluruh kepulauan di Indonesia terlayani oleh kapal penumpang. Kita singgah di 92 pelabuhan dengan rute yang cukup rumit dan bahkan sampai ke Pulau Miangas. Di samping itu, di Riau kita juga masuk ke Pulau Laut, yakni perbatasan antara Riau dan Vietnam. Perlu diketahui, kita memang singgah di pulau-pulau kecil terluar, sebagaimana mengarah ke misi PT. PELNI yang membantu mengawali kebijakan PERPRES No. 78 tahun 2005, mengingat kita mempunyai armada yang cukup kuat untuk berlayar di segala cuaca.
Mengenai beroperasinya trayek “Jaringan Nusantara”, sejauh ini banyak orang yang salah kaprah dalam menerjemahkan trayek ini kaitannya dengan subsidi pelayanan publik (PSO/Public Service Obligation). “Dan pada kenyataannya, trayek ini lebih tepatnya merupakan kontrak trayek, dimana jika PT. PELNItidak melayani trayek ini maka kita tidak dibayar”, tandasnya. Oleh karena itu, pemahaman akan PSO di berbagai pihak memang sangat diperlukan guna meluruskan pandangan yang salah tadi. Jadi perlu diperjelas bahwa trayek ini merupakan kewajiban pelayanan umum. Dan kewajiban pelayanan umum ini sebagaimana telah diatur dalam UU No.17 tahun 2008 tentang angkutan di perairan, dimana pemerintah boleh menugaskan BUMN untuk melakukan apa yang dibebankan kepadanya, akan tetapi dalam hal ini pemerintah wajib membayar cost dari penugasan tersebut. “PSO itu ada kontraknya, bukan diberikan cuma-cuma, di dalam kontrak ada hak, kewajiban, dan juga tercantum trayek dari setiap kapal serta tertera juga bagaimana kewajiban pelayanan kapal yang harus disampaikan kepada masyarakat, dimana dalam pelaksanaannya pun diawasi oleh berbagai tim dan institusi”, ujar Dirut pertama PT. Pelni dari kalangan perempuan ini.
Mantan Direktur Keuangan PT. PELNI ini mengatakan, seperti untuk pelabuhan yang disinggahi trayek Jaringan Nusantara ini, kapal-kapal PT. PELNIdiberi tracking system, sehingga perhubungan laut bisa mengecek keberadaan kapal-kapal ini setiap saat, apakah telah singgah sesuai dengan trayek yang dijalankan atau tidak. Selain itu, kami juga mempunyai tim monitoring yang ikut kapal setiap triwulannya untuk mengecek apakah pelayanan yang diberikan oleh PT. PELNI sudah sesuai dengan kontrak atu tidak. Di samping itu, kami juga mempunyai tim verifikasi untuk memeriksa semua biaya yang dikeluarkan apakah sesuai dengan apa yang akan kita tagihkan atau tidak untuk kelas ekonomi, karena memang yang di-PSOkan hanya kelas ekonomi. Seperti contohnya, PT. PELNI mengajukan 15 juta rupiah, akan tetapi verifikasinya hanya 12 juta rupiah, maka hasil akhirnya nanti harus sesuai dengan yang diverifikasi. Sementara itu, di akhir tahun kami juga melakukan audit untuk mengevaluasi aktivitas yang telah kita lakukan dalam setahun.
Pengawasannya cukup ketat dan berlapis-lapis, baik dalam operasional maupun dari segi keuangannya. Yang mana ke semua itu tadi niatnya adalah untuk menjalankan dengan sebaik-baiknya, tugas yang diberikan oleh pemerintah kepada PT. PELNI.
”Seiring berjalannya waktu, pasar penumpang PT.PELNI mengalami kompetisi, akan tetapi kami tidak patut menyalahkan kompetisi tersebut. Kami harus mencari solusi untuk bisa menghindar dari kompetisi itu”, tegasnya.
Dahulu, asumsinya PT. PELNI adalah angkutan massal, artinya bisa mengangkut penumpang dalam jumlah banyak. Dan mengingat kondisi negara Indonesia yang kepulauan, maka PT. PELNI ditugaskan oleh pemerintah untuk mampu melakukan multi port. Hal ini dilakukan karena kapasitas penumpang PT. PELNI yang sangat besar. Akan tetapi ketika kondisi sudah berubah, dimana orang bisa naik pesawat dengan mudah dan murah, tentunya angkutan massal itu sudah berubah, tidak seperti pada waktu asumsi sebelum adanya kompetisi. Kondisi seperti ini tentunya tidak boleh dihindari, melainkan harus tetap dihadapi dan PT. PELNI harus mencari solusi bagaimana supaya dengan armada yang sudah ada, kami tetap bisa memberikan kontribusi kepada negara.
Menurut Dirut PT. PELNI, berkenaan dengan hal itu, kita telah melakukan kajian dan lain sebagainya, yakni hanya bisa direcovery dengan ahli teknologi. Sebagai contohnya, kita akan melakukan modifikasi terhadap kapal penumpang yang tadinya hanya mengangkut penumpang, sekarang bisa mengangkut penumpang, barang, dan kendaraan (kapal penumpang menjadi kapal three in one atau two in one), serta perbaikan pelayanan kepada calon penumpang maupun penumpang di atas kapal yang berbasis pada perkembangan teknologi modern. Dan seperti kapal kita yang terakhir sudah bisa mengangkut 98 container, dimana penumpang kami kurangi dari 2000 penumpang menjadi 1500 penumpang dengan perhitungan bahwa penghasilan yang dihasilkan dari container itu tentunya bisa menutupi kekurangan penumpang. Ini merupakan salah satu strategi kita. Kemudian, kami juga berencana untuk melakukan kerjasama operasi (KSO) dengan investor, jika ada investor yang mau, maka akan kita undang, misalnya untuk memodif kapal penumpang menjadi cruise maupun hotel terapung.
“Dulu, kami sudah berencana dengan pemerintah daerah se-Sulawesi dan sekarang mereka mengajak bertemu kembali untuk membicarakan planning ini ke depannya. Di samping itu, kami juga kerap memenuhi pelayanan penumpang, yaitu bekerja sama dengan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia untuk melakukan suatu control system, dimana setiap penumpang yang masuk harus wajib melapor (check in) sehingga tiketnya bisa ditukar dengan boarding pass. Bahkan saat ini, kita membatasi penumpang tanpa tiket (free rider) di Priok guna mengamankan penghasilan”, tambahnya.
Sejauh ini, tentunya PT. PELNI tetap berusaha untuk memberikan peningkatan pelayanan kepada penumpang, dimana area ruang tunggu itu steril. Dan sampai saat ini yang telah menerapkan hal tersebut ada 6 pelabuhan, yaitu Semarang, Surabaya, Makasar, Bali, Balikpapan, dan Medan. “Penumpang yang berada di atas kapal, namanya juga harus sesuai dengan tiketnya, agar kita pun dapat mengkoordinir claim yang kerap terjadi”, ujarnya.
Sementara itu, PT. PELNI juga sudah beberapa tahun mengevaluasi pasar penumpang angkutan laut yang semakin berkurang. Misalnya untuk perjalanan jarak jauh dari Jayapura ataupun Jakarta-Sorong, mereka beralih ke armada lain, sehingga untuk kapal yang disediakan PT. PELNI harus diubah teknologinya. Hal ini memang berdasarkan kajian bukan dugaan dan kami sudah mengatasinya, yaitu dengan mengoperasikan kapal Gunung Dempo, dengan 98 container dan 1500 penumpang.
Berbicara mengenai perkembangan, pada tahun 2000 PT. PELNI mengangkut jumlah penumpang yang tertinggi yaitu 8 juta penumpang. Sedangkan pada tahun 2001 mulai terasa dampak persaingan dengan LCC (Low Cost Carrier) dan mulai tahun ini pula setiap tahunnya penumpang mengalami penurunan hingga 1 juta penumpang hingga sampai di tahun 2005 hanya tersisa 5 juta penumpang. Ironisnya, kondisi tersebut juga dibarengi dengan kenaikan BBM yang cukup signifikan. Mengingat di kapal, BBM merupakan biaya tetap, mengangkut penumpang banyak atau sedikit jika jaraknya sama,maka BBM yang dikeluarkan juga tetap sama. Dan untuk diketahui juga, BBM ini pun porsinya hampir 60% dari biaya pokok belakangan ini. Jadi bisa dibayangkan, jumlah penumpangnya menurun, tetapi tarifnya tetap.
”Kemudian pada tahun 2006 dan tahun 2007, kami bertahan di angka 4 juta penumpang. Memang ada kenaikan, namun tidak signifikan, misal dari 4200 penumpang menjadi 4300 penumpang dan menjadi 4500 penumpang. Dan di tahun 2008, kami mengalami peningkatan jumlah penumpang hingga mencapai angka 6,8 juta lebih penumpang, sedangkan di tahun 2009 ini kami menargetkan untuk 6,9 juta penumpang”, ungkapnya berharap.
Wanita yang memang berpengalaman di bidang pelayaran ini mengungkapkan asumsinya mengenai kondisi krisis yang melanda Indonesia bahwa hampir pasti kemampuan orang menurun. Kalau yang semula ia mampu naik pesawat maka sekarang ia akan lebih memilih naik kapal. Kemudian asumsi yang kedua, hampir sebagian besar dari Indonesia adalah kepulauan, dimana 8 kapal kami itu singgah di Papua dan untuk itu tidak ada modal transportasi lain untuk mengangkut penumpang antar pulau seperti Nabire-Serui, Serui-Biak, Biak-Papua. Jadi, kami mengharapkan penumpang harus tetap tumbuh walaupun kondisinya seperti ini. Berbagai macam upaya telah dilakukan supaya kami bisa mempertahankan penumpang. Dan sejak tahun 2007 hingga kini telah disetujui tarif kita ubah menjadi tarif batas atas, sehingga pada saat low season kami bisa memberikan diskon kepada penumpang, hal tersebut dilakukan guna mempertahankan penumpang.
”Memang kondisi sekarang kami masih mengalami over capacity, dimana load packer masih di atas 70%. Akan tetapi, kami juga tidak lantas puas begitu saja dengan hasil yang telah dicapai. Tentunya kami akan terus dan terus berusaha, yaitu dengan mengelola dan mengembangkan angkutan laut guna menjamin aksesibilitas masyarakat untuk menunjang terwujudnya wawasan nusantara, meningkatkan kontribusi pendapatan bagi negara, karyawan serta berperan di dalam pembangunan lingkungan dan pelayanan kepada masyarakat. Kemudian kami juga menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)”, tambahnya bangga.
Salah satu strategi kami untuk mengembangkan unit-unit usaha yang bertujuan untuk mengembangkan usaha-usaha sampingan, seperti contohwisma, persewaan kantor, dan rumah sakit, sejauh ini kami right off, artinya kami jadikan usaha sendiri sebagai anak perusahaan, karena memang tadinya RS PELNI merupakan usaha penunjang. Tindakan yang kami lakukan ini bertujuan agar RS. PELNI lebih fleksibel dalam mengambil keputusan sehingga bisa memberikan kontribusi yang lebih baik untuk perusahaan. Di samping itu, kami juga menerapkan hal yang serupa pada anak perusahaan kami yang lain, yaitu PT. SBN( bongkar muat dan EMKL) dan PT. PIDC (freight forwarding, pengelolaan overbagasi) untuk lebih berkontribusi lagi terhadap PT. PELNI.
”Untuk ke depannya, PT. PELNI akan mengembangkan usher penunjang, yaitu angkutan bandar, keagenan kapal, maupun perbengkelan, dimana kami mengajak investor asing yang tentunya akan membantu dalam ship management. Dan juga merupakan ajang yang baik pula untuk kami bekerja sama dengan stakeholder yang terkait, seperti Dirjen Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI, pemerintah kabupaten setempat, maupun para pelaku pariwisata guna mengoptimalkan kondisi kepariwisataan setempat untuk pembangunan pelabuhan kapal pesiar bertaraf internasional yang diharapkan selesai semester pertama tahun 2009 ini sehingga diharapkan dapat secara nyata mengangkat dunia pariwisata di Indonesia”, kenangnya.