Melalui perjalanan yang cukup panjang untuk tetap berkarya di negeri ini, pria yang telah mengemban beberapa jabatan struktural di pemerintah Kab. Kutai Kertanegara ini lantas tak puas begitu saja dengan serangkaian pengabdian yang sudah dilakukan di tanah tempat kelahirannya, yakni dengan satu goal visinya, yang tak lain adalah mewujudkan masyarakat Kutai Kartanegara yang maju, mandiri, dan sejahtera.
Sebagai salah satu kabupaten di tanah air yang memiliki sumber daya alam melimpah dengan potensi sumberdaya manusia yang majemuk di dalamnya, maka tak heran Kab. Kutai Kartanegara pun tak luput dari berbagai polemik yang terjadi dalam pengelolaan otonomi daerahnya, khususnya dalam ruang lingkup pemerintahan daerah yang kini sedang dirundung banyak permasalahan. Dan untuk ke-2 kalinya, Pilkada Kab. Kutai Kartanegara 2010 mendatang yang juga akan dipilih langsung oleh rakyat memang tidak menyurutkan semangat dari salah seorang putra bangsa terbaik, Drs. Fathan Djoenaidi, MM untuk mengembalikan Kutai Kartanegara pada better positionnya.
Tidak hanya sekedar ikut andil dalam pesta demokrasi pemilihan kepala daerah/wakil kepala daerah Kab. Kutai Kertanegara periode 2010-2015 mendatang, pria kelahiran Tenggarong, 5 Agustus, 60 tahun silam ini tentunya sudah dengan jeli melihat situasi dan kondisi Kutai Kartanegara saat ini dan kerap berusaha melangkahkan misi dan program kerjanya menuju ajang pemilihan bergengsi unjuk kemampuan dalam mengemban amanah yang mulia tersebut. Lalu, apa sebenarnya kunci dari perkara yang dihadapi Kutai Kartanegara saat ini ? Dengan lantang, bapak yang dikaruniai 2 orang putri dan seorang putra ini mengatakan bahwa yang dibutuhkan Kutai Kertanagara saat ini adalah pemimpin yang bijak, yang bisa merangkul seluruh lapisan masyarakat dan instansi terkait guna membangun kembali kejayaan Kutai yang hilang.
Ketika ditanya soal kiat-kiatnya dalam membangun Kutai, pria yang memperistri Adji Mussifah Hakim, SE ini dengan sigap menjawab, “diperlukan pembenahan di segala sektor dengan dukungan pembangunan infrastruktur yang terkonsep dan terarah pula” ujarnya. Dampak krisis global yang melanda dunia, turut memberikan pengaruh negatif pula bagi Kab. Kutai Kartanegara. “Para investor yang menarik kembali kerjasamanya menimbulkan masalah baru bagi kita, banyak masyarakat yang kehilangan mata pencaharian dan yang lebih ironisnya lagi, penyediaan sarana dan prasarana di desa-desa masih sangat minim. Hal tersebut dapat dilihat dengan tidak tersedianya fasilitas listrik,” papar pria yang aktif di berbagai organisasi pemerintah dan non-pemerintah ini ketika menceritakan pengalamannya terjun ke lapangan melihat fakta yang ada.
Jikalau nanti masyarakat Kab. Kutai Kartanegara memberi kesempatan kepadanya untuk mengelola kelangsungan otonomi daerah Kab. Kutai Kartanegara, pria yang aktif di bidang olahraga dan kesenian ini pun lantas mengemukakan harapannya untuk mensejahterakan masyarakatnya secara berkelanjutan. Selain itu, kinerja sumberdaya manusia di berbagai sektor kehidupan pun tentunya akan ditingkatkan pula.
Tidak ada strategi khusus yang ia lakukan guna memenangkan suaranya kelak. Pendekatan internal ke masyarakat luas kerap ia galakkan demi merealisasikan harapan masyarakat Kab. Kutai Kartanegara pada umumnya. Menurut pria yang berfilosofi hidup adalah perjuangan ini, segala sesuatu yang dicita-citakannya akan diraih dengan usaha yang maksimal pula. Oleh karenanya dalam hal ini hubungan antara stakeholder yang terkait dipastikan harus terjalin dengan baik. Maka dari itu, peran generasi muda pun sangat menunjang dalam hal ini. Putra-putra bangsa Kutai Kartanegara diharapkan dapat turut serta dalam membangun Kab. Kutai Kartanegara yang maju, mandiri, dan sejahtera.
0 komentar:
Posting Komentar