Spiga

Cantik atau Menarik

Text : Windha Fuji Ayu

Cantik atau menarik adalah ukuran relatif yang sulit untuk dikuantitatifkan. Wajah cantik atau menarik merupakan sesuatu yang subyektif. Banyak usaha yang telah dilakukan oleh pakar di bidangnya guna melakukan pengukuran secara kuantitatif mengenai proporsi wajah. Seiring dengan berkembangnya teknologi, usaha ini pun semakin berkembang.
Seperti yang dilakukan perempuan yang bernama lengkap Trimartani Koento dalam menyelesaikan studi doktornya di Universitas Indonesia, 1 Des 2008 lalu. Dalam disertasinya tersebut, salah seorang Staf Pengajar Departemen THT FKUI-RSCM ini mengusung karakteristik wajah menarik perempuan Indonesia ditinjau dari aspek analisis wajah dengan fotogrametri menggunakan perangkat lunak Analisis Wajah yang ia ciptakan, yakni ”perangkat lunak Analisis Wajah Perempuan Jawa, Minang, dan Batak”. ”Program perangkat lunak Analisis Wajah tersebut dapat mengukur dan melakukan analisis seluruh unit wajah dengan menggunakan 33 parameter,” ungkap Ketua Sub Divisi Bedah Plastik & Rekonstruksi Departemen THT FKUI-RSCM ini.
Mengapa 3 suku tersebut yang dipilih ?. ”Para ahli antropologi menyatakan bahwa asal-usul suku bangsa Indonesia ialah berdasarkan teori Migrasi 2 ras, yaitu ras Austromelanesid dan ras Mongoloid. Campuran keduanya menjadi kelompok Proto-Melayu yang diwakili oleh suku Batak. Sedangkan percampuran sekali lagi antara kelompok Proto-Melayu dan Mongoloid menjadi kelompok Deutero-Melayu yang diwakili oleh suku Jawa dan Minang,” papar ibu dari 3 orang anak ini dalam hipotesanya.

Setelah sebelumnya diciptakan program lunak Rhinobase dengan 21 parameter oleh peneliti terdahulu, dr. Trimartani dengan penelitian terbarunya telah membuktikan pesatnya dunia kedokteran di Indonesia khususnya di bidang kecantikannya. Oleh karena itu, secara klinis hasil penelitiannya ini dapat dijadikan acuan untuk prosedur operasi yang cocok bilamana perempuan Indonesia ingin melakukan bedah plastik maupun rekonstruksi wajah.

”Analisis wajah yang saya lakukan dalam penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu (1) Menganalisis seluruh unit wajah dengan menggunakan 33 parameter antropometri, kemudian dari titik-titik antropometri tersebut disusun cara pengukuran wajah dengan menggunakan suatu program komputer. (2) Dilakukan pemotretan pada subyek dengan posisi frontal, lateral, dan basal berdasarkan jarak dan pencahayaan yang telah distandarisasi. Selanjutnya foto dievaluasi oleh 5 orang juri sesuai kriteria untuk dinilai menarik atau tidak dan seluruh unit wajah juga dinilai, yaitu dengan skor 1-3, dimana subyek dikatakan menarik jika dinilai menarik oleh minimal 3 orang juri. (3) Subyek yang dikatakan menarik dinilai kembali dengan melihat hasil pengukuran dengan perangkat lunak Analisis Wajah yang telah dibuat,” jelasnya.

Dari hasil penelitian ini diperoleh 3 bagian dari bentuk wajah keseluruhan yang secara morfologi memberi perbedaan yang bermakna antara suku Jawa, Minang, dan Batak. ”Ketiga bagian itu adalah bentuk wajah, profil wajah, dan proporsi dahi,” ucapnya. Akan tetapi seiring dengan perkembangan, jenis makanan yang tersedia, serta cuaca pada tempat domisili, lingkungan dan era yang sama akan mempengaruhi bentuk dari beberapa bagian tadi sehingga perbedaan dari unit wajah menjadi tidak terlalu tampak yang akhirnya dapat menghilangkan perbedaan tersebut,” tambahnya.

Pada kenyataannya, cantik atau menariknya seorang perempuan bukanlah dilihat dari mancung atau tidaknya batang hidung, melainkan dilihat dari standar proporsional dari titik-titik antropometri yang telah ditentukan. ”Akan tetapi, cantik secara spritual lebih berarti di samping cantik atau menariknya hanya karena fisik semata,” tandasnya sambil tersenyum.
Selain mencatat suatu prestasi yang membanggakan di dunia kedokteran Indonesia, dokter spesialis ilmu THT-bedah kepala leher sekaligus ibu rumah tangga ini merupakan cerminan perempuan muda Indonesia yang maju di bidangnya. ”Dengan mengambil spesialisasi di bidang ini, banyak hal yang tentunya dapat saya terapkan, baik untuk kepentingan akademis, klinis, maupun masyarakat luas. Dari hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi bagi ahli kecantikan, produk kecantikan, dan dunia periklanan,” kenangnya.

0 komentar: