Spiga

The Beading Expert

Text : Dian Anggraeni
Foto : Norman

Perhiasan memang identik dengan keindahan bagi wanita, tak salah memang bila para wanita berlomba-lomba berburu perhiasan yang indah, unik, menawan serta ekslusif untuk menambah estetika penampilan sang pemakainya, bahkan terkadang para wanita pun rela mengeluarkan biaya puluhan hingga ratusan juta rupiah untuk mendapatkan perhiasan atau aksesoris yang diinginkannya, tapi tidak ada salahnya bila kita bisa menghemat pengeluaran dengan membuat perhiasan sendiri merangkai/menguntai dan membeading salah satu contohnya.

Beading adalah suatu kegiatan menguntai/ merangkai manik-manik maupun batu-batuan mulia dengan bantuan jarum dan benang atau alat lainnya untuk dijadikan aksesoris atau perhiasan yang indah dan eksklusif. Beads Loverz adalah sebuah perkumpulan dimana para pendirinya mempunyai kecintaan,ketertarikkan dan keahlian dalam membuat/ mendesign perhiasan khususnya hand made jewelry, ketika tim 69++ mendatangi sebuah rumah yang terletak di Jalan Rajasa II No. 17 Jakarta Selatan yang dijadikan workshop Beads Loverz kami sempat terkagum-kagum ternyata semua perhiasan yang ada disana adalah buatan tangan, suasana akrab dan kekeluargaan pun terasa sangat kental di dalam rumah yang bercat hijau itu, terlihat seorang wanita berkerudung biru sedang memberi pengarahan cara menguntai bebatuan cantik, dan sebagian lagi sedang sibuk menguntai manik-manik sembari bersenda gurau.

Beads Loverz sendiri didirikan oleh 6 sekawan yang terdiri dari seorang bapak dan 5 orang ibu-ibu yang ahli dan terampil dalam membeading/merangkai manik-manik maupun bebatuan.
"Awal mulanya kami memang hobbi membeading, kemudian masing-masing pendiri Beads Loverz memperdalam hobbinya keluar negeri, akhirnya pada suatu saat kami berkumpul lagi di Jakarta dan bersama-sama mewujudkan cita-cita kami untuk membuat komunitas beading yang memang belum ada baik di Jakarta maupun di Indonesia, sekaligus sebagai sarana proses belajar mengajar, saling bertukar informasi dan ilmu dalam rangka mengangkat bebatuan Indonesia di mata dunia melalui hand made jewellery Beads Loverz" ujar Evita J Wahab salah satu pendiri Beads Loverz yang sehari-harinya berprofesi sebagai pengacara dan dosen di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta.

Tidak hanya karena kecintaan yang begitu besar kepada beading, salah satu alasan didirikannya Beads Loverz juga karena niat tulus dari para pendirinya yang ingin mentransfer keahlian mereka kepada wanita Indonesia khususnya para ibu rumah tangga, oleh karena itu tanggal 6 Juni 2007 berdirilah PT. Kitani Kriya Manikam,yang membawahi Beads Loverz dan Azalea ( second line mass production )yang bergerak di bidang pengajaran/kursus membuat jewellery maupun aksesoris seperti kalung, gelang, anting, bros, jam tangan hingga ikat pinggang dengan cara merangkai/membeading ( bisa berupa mutiara, manik-manik maupun bebatuan ) dengan menggunakan tangan atau handicraft, yang juga menjadi anggota dari Mutu Manikam Nusantara.

Beads Loverz menyediakan bermacam-macam project yang menggunakan teknik berstandar internasional dengan instruktur yang ahli dan berpengalaman di bidang nya serta ditunjang dengan suasana ruang kelas yang nyaman dan menyenangkan didukung juga dengan bermacam fasilitas dan referensi belajar yang lengkap mengenai beads/manik-manik,seperti buku-buku. Beads Loverz juga menyediakan toko yang khusus menjual segala kebutuhan untuk pembuatan perhiasan, seperti benang, tools, wire/kawat, manik-manik, batu-batuan, crystal dengan jenis yang beragam dan harga terjangkau. Untuk kursusnya sendiri dapat dipilih sesuai kemampuan dan minat . Untuk pemula disarankan untuk belajar jenis -jenis project yang mudah sebagai dasar untuk mempelajari tehnik pembuatan aksesoris seperti Stringing, Wirework,Wovencord atau Cabochon. Di Workshop, Anda akan mempelajari cara memadupadankan berbagai bentuk manik-manik dan warna-warna serta menggabungkan berbagai teknik beading untuk membuat suatu project yang hasilnya sungguh luar biasa karena sangat indah dan unik yang biasanya disebut “Freeform”.
" Untuk setiap kelas itu terdiri dari 2 sesi masing-masing berdurasi 3 jam, sedangkan waktu pembuatannya tergantung pada tingkat kesulitan dari project yang dibuat, paling cepat memakan waktu 1 hari untuk project yang mudah dan simple, bahkan untuk model yang rumit bisa sampai 3 minggu untuk pembuatannya" ujar Jusmarni Siahaan,ibu 3 anak dan pengusaha yang juga salah satu pendiri Beads Loverz

Saat ini Beads Loverz telah banyak mengekspor jewellerynya hingga ke mancanegara, berbagai pameran yang diselenggrakan baik di Jakarta maupun kota-kota lainnya sering diikutinya seperti Ina Craft, WIC, dan lain-lain. " Tidak hanya kita-kita saja ( pendiri Beads Loverz ) yang mengikuti pameran, murid-murid kami pun sudah ada yang ikut berpartisipasi dalam pameran-pameran tersebut dengan brandnya sendiri, tetapi kami tak pernah merasa takut bersaing dengan mereka, bahkan itu menjadi kebanggaan besar buat kami, untuk apa merasa takut? karena kreatifitas seseorang itu berbeda dan tidak dapat dijiplak. Ya, kalaupun bisa tetapi pasti tidak akan sama dengan aslinya," tutur Evita J Wahab sambil tersenyum.

0 komentar: