Spiga

Olahraga yang “Bersahabat”

Text : Windha Fuji Ayu

Mengambil nafas di sela-sela kayuhan tangan. Kembali masuk ke air dan mencoba mengsinkronkan tubuh dengan gerakan tangan. Kemiringan tubuh yang dengan sendirinya akan membantu wajah untuk bisa menyembul ke atas permukaan air. Dan pada saat wajah kembali terbenam ke dalam air, dikeluarkan udara dengan santai dari hidung. Ya, begitulah sekilas tentang teknik dalam olahraga renang.

Mungkin sebagian dari Anda mempunyai hobi berenang. Tapi, do you know ?. Renang ternyata telah dikenal sejah zaman pra-sejarah. Dari gambar-gambar yang berasal dari zaman batu diketahui adanya gua-gua bagi para perenang di dekat Wadi Sora sebelah barat daya Mesir. Di Jepang, renang adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh para samurai. Sejarah mencatat, pertandingan renang pertama diselenggarakan oleh Kaisar Suigui pada 36 sebelum Masehi.

Pertandingan renang yang memperebutkan gelar juara telah dimulai di Eropa sekitar tahun 1800 dan sebagian besar menggunakan gaya dada. Renang gaya bebas pertama kali dikenalkan oleh Arthur Trudgen. Gaya ini kemudian mulai dikombinasikan dengan gaya kaki yang menendang oleh Richard Cavill pada 1902. Di abad pertengahan, renang termasuk dalam tujuh kemahiran yang harus dimiliki oleh para ksatria termasuk berenang dengan membawa senjata. Olahraga renang pertama kali dipertandingkan dalam Olimpiade modern 1896 di Athena. Federasi Renang Internasioanal - FINA (Federation Internationale de Nation) yang dibentuk tahun 1908 semula menetapkan gaya kupu-kupu adalah variasi gaya dada. Gaya ini baru menjadi gaya terpisah di tahun 1952. Wanita baru diperkenankan ikut pertandingan renang pada Olimpiade 1912 di Stockholm. Itupun baru nomor bebas. Seiring dengan perkembangan olah raga renang, renang semakin popular. Penggemar renang semakin bertambah. Bahkan, seringkali anak-anak diajarkan renang pada usia sangat dini.

Berenang adalah gerakan yang dilakukan oleh manusia atau hewan sewaktu bergerak di air, dan biasanya tanpa perlengkapan buatan. Berenang bisa menjadi kegiatan rekreasi maupun olahraga. Diantara empat teknik dalam berenang yang ada (gaya dada, gaya bebas, gaya kupu-kupu, dan gaya punggung), yang paling sulit cara bernafasnya adalah gaya bebas. Dalam gaya dada dan gaya kupu-kupu, bernafas bisa dilakukan dengan mudah karena ada saat dimana kepala kita seluruhnya berada di atas permukaan air. Bernafas dalam gaya punggung juga tidak sulit karena kepala dan tubuh kita menghadap dengan bebas ke arah langit. Adapun dalam gaya bebas, kepala kita tidak boleh sepenuhnya menyembul dari permukaan air. Inilah yang menjadikan bernafas dalam gaya bebas terasa lebih sulit. Namun jika sudah terbiasa, tidak akan ada lagi hal yang sulit.

Tanpa harus kepanasan atau berkeringat bisa didapat dari olahraga yang “bersahabat” ini. Berenang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Dengan berenang seluruh tubuh bergerak, kelompok otot-otot besar akan digunakan seperti otot perut, otot lengan, pinggul, pantat dan paha. Berenang (di tempat dan kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan dan keamanan), termasuk sebagai olahraga aerobik yang akan membuat paru-paru sehat, sendi lebih lentur terutama di bagian leher, bahu dan pinggul, karena bagian-bagian tubuh tersebut digerakkan. Renang juga baik untuk mereka yang kelebihan berat badan, hamil, maupun orang lanjut usia. Dengan renang, tubuh akan membakar ± 275 kalori/jam, setara dengan bersepeda dan jalan cepat. Meski kalori yang terbakar tak sebanyak dengan lari atau tenis misalnya, mengingat renang itu menyenangkan, bisa jadi akan dilakukan lebih lama, sehingga kalori yang dibakar bisa lebih banyak.

Akan tetapi, agar tidak terjadi kecelakaan di dalam air yang mungkin bisa menyebabkan Anda cedera, maka diperlukan segenap perlengkapan untuk melakukan olahraga ini. Antara lain ban, kaca mata renang, kaki katak, pakaian renang, papan pelampung, hand paddles, pull boy, dan penutup kepala. Ban, biasanya digunakan untuk yang belum bisa berenang. Kaca mata renang, penting agar mata tidak iritasi dan perih ketika sedang berenang, dan bagi orang yang berkacamata minus, sekarang juga tersedia kaca mata renang minus. Kaki katak, diperlukan untuk mempercepat renang gaya bebas. Dengan kaki katak, maka kecepatan berenang gaya bebas menjadi akan sangat cepat. Pakaian renang, menambah kenyamanan Anda dalam berolahraga ini. Papan pelampung, biasanya digunakan untuk belajar mengapungkan badan dan meluncur, belajar kaki gaya dada/kodok maupun kaki gaya bebas, dan memperkuat tangan. Hand paddle, untuk melatih dan memperkuat tangan (biasanya digunakan untuk renang gaya bebas). Pull boy, digunakan untuk berlatih gerakan kaki gaya kupu. Dengan menjepitkannya pada paha, maka kaki bisa lebih terangkat ke atas permukaan air. Penutup kepala, terutama untuk melindungi rambut/kulit kepala dari air kolam renang yang kurang baik, misalnya terlalu banyak mengandung kaporit.

Dengan mempunyai visi, meningkatkan prestasi dengan mencetak bibit atlit-atlit renang handal yang bisa menembus kancah nasional dan internasional. Tepatnya pada tanggal 9 September 1999, didirikanlah klub renang ”Millenium Aquatic” yang berbased mind set dan pendekatan science serta psikologi, dimana dipelopori 3 atlit tersohor Indonesia, yakni Richard Sanbera, Albert C. Sutanto, dan Felix Sutanto. Sampai saat ini, Millenium Aquatic memiliki 7 cabang yang menyebar di wilayah Jakarta dan beranggotakan ± 750 murid dengan 42 pelatih profesional. Dibukanya 3 kelas renang, yaitu pre-basic, semi progressive, dan progressive turut mengantarkan para bibit atlit ke jenjang pertandingan guna mengharumkan nama bangsa. Klub ini memiliki Program Atlit Andalan (PAL) yang telah berhasil mencetak atlit ternama, seperti Maximilian Christy dan Bayu Maulana.

0 komentar: