Spiga

The Magic of Tea

Text by : Windha Fuji Ayu

“Dalam perkembangannya, the tampaknya makin menunjukkan banyak manfaat terutama bagi kesehatan. Sebuah penelitian yang dipublikasikan the American Academy of Neurology menyebutkan teh hijau juga dapat mencegah cancer chemoprevention, hypercholesterolemia, artherosclerosis, penyakit Parkinson dan Alzheimer serta kajian mengenai penyakit degenerative lainnya”.

Teh merupakan bahan minuman penyegar yang memang sudah lama dikenal. Beberapa kandungan senyawa kimia dalam teh dapat memberi kesan warna, rasa, dan aroma yang memuaskan peminumnya.
Berbekal kenyataan lama bahwa teh dipakai sebagai obat dan sarana meditasi dalam upacara ritual keagamaan, penelitian dalam dasawarsa terakhir abad 20 ini menunjukkan bukti bahwa teh dapat menjaga kesehatan tubuh manusia.
Sebagai sarana kesehatan, kebiasaan minum teh sehari-hari akan lebih bermanfaat daripada dikonsumsi secara insidentil sebagai sarana pengobatan. Oleh karena itu, teh lebih cocok diarahkan sebagai minuman fungsional daripada sebagai obat.
Pada umumnya, orang menilai makanan/minuman dari kandungan nutrisi dan kemampuannya memuaskan selera. Pada beberapa tahun terakhir ini, penilaian tersebut berkembang ke arah fungsi makanan/minuman dalam mengatur metabolisme tubuh secara biologis. Makanan yang dapat memenuhi fungsi tersebut disebut sebagai makanan/minuman fungsional .
Senyawa utama yang dikandung teh adalah katekin, yaitu suatu kerabat tanin terkondensasi yang juga akrab disebut polifenol karena banyaknya gugus fungsi hidroksil yang dimilikinya. Selain itu, teh juga mengandung alkaloid kafein yang bersama-sama dengan polifenol teh akan membentuk rasa yang menyegarkan. Beberapa vitamin yang dikandung teh di antaranya adalah vitamin P, vitamin C, vitamin B, dan vitamin A yang walaupun diduga keras menurun aktivitasnya akibat pengolahan masih dapat dimanfaatkan oleh peminumnya. Beberapa jenis mineral juga terkandung dalam teh, terutama fluoride yang dapat memperkuat struktur gigi.
Karena kandungan senyawa tersebut, terutama kandungan katekinnya, teh tampaknya dapat disebut minuman fungsional. Beberapa kenyataan yang dibuktikan melalui penelitian, antara lain (Oguni, 1996) sebagai berikut:
1. Mengurangi risiko tekanan darah tinggi.
2. Mencegah/mengurangi risiko penyakit jantung.
3. Mencegah/mengurangi risiko kanker (pankreas, kulit, perut, hati).
4. Memelihara kesehatan gigi dan mencegah karies.
5. Penatalaksanaan berat badan (tea organizes your weight).
6. Meningkatkan stamina tubuh.
7. Disinfektan.
8. Memperlambat proses penuaan (anti-aging).
9. Mengatasi stress.
10. Mencegah pendarahan berkepanjangan akibat luka.
11. Pengendalian kadar gula (diabetic controller).
12. Pengobatan migrain / sakit kepala.
13. Pengobatan diare.
14. Pengobatan AIDS.
15. Meningkatkan aktivitas insulin.
16. Menurunkan hipertensi.
17. Polyphenol teh hijau untuk kanker dan non kanker.
18. Mencegah kanker payudara pada wanita.
19. Baik untuk kesehatan kulit.
20. Mencegah osteoporosis.
Mengingat banyak manfaat yang bisa didapatkan dari secangkir teh berkualitas tersebut di atas, maka potensi teh menjadi minuman fungsional tampaknya tidak diragukan lagi.

0 komentar: