Spiga

Kiat Menjadi Lawan Bicara Yang Menarik ( Dianata Eka Putra )

Menjadi orang yang menarik tentunya dambaan kita semua, salah satu yang membuat Anda tampak menarik, jika Anda dapat dijadikan lawan bicara yang menyenangkan dalam segala situasi. Untuk menarik sebagai teman bicara, tidak perlu cantik, kaya atau pintar. Hanya diperlukan sedikit kepekaan dan kerelaan untuk bisa memahami lawan bicara Anda, kepekaan dan kerelaan seperti apakah ? . Untuk lebih jelasnya lihat beberapa saran di bawah ini :


Siapa lawan bicara Anda ?
Sebelum terlibat lebih jauh dengan lawan bicara Anda, hal yang sangat penting, harus mengetahui nama dari lawan bicara Anda, seandainya Anda belum mengenalnya, alangkah baiknya untuk mengenalkan diri terlebih dahulu sambil menyimak jika ia menyebut namanya, tetapi jika ia tidak menyebutkan namanya sudah selayaknya jika Anda menanyakan namanya dan ulangi ejaan namanya dengan benar. Jika Anda menyebutkan namanya dengan benar pada saat pembicaraan sedang berlangsung, tentunya lawan bicara Anda merasa sangat dihargai dan sebaliknya jika Anda lupa dengan namanya padahal pembicaraan sudah berlangsung lama, tentunya lawan bicara Anda merasa tidak nyaman berbicara dengan Anda, karena ia merasa tidak dihargai.
Dengan menyebutkan namanya, seseorang akan sangat merasa dihargai dan ia merasa bahwa dirinya sangat penting dihadapan Anda.
Dalam sebuah buku “Theodore Roosevelt, Hero to his Valet” yang dikarang oleh James E.Amos, di kisahkan bahwa Presiden Amerika ini sangat mengenal dan hapal nama seluruh pembantunya juga tidak lupa untuk menyapa namanya setiap kali bertemu, sehinggga hal ini sangat berkesan bagi pembantu-pembantunya, karena mereka merasa dihargai walaupun pekerjaan mereka hanya pembantu. James E. Amos salah seorang dari pembantunya.

Sesuaikan dengan siapa Anda berbicara
Dalam pergaulan kita sehari-hari tentunya kita bertemu dengan berbagai tipe orang, baik muda, tua, anak-anak, manajer perusahaan ataupun seorang pesuruh, tentunya dengan latar belakang sosial, budaya dan ekonomi yang berbeda-beda. Untuk dapat diterima oleh semua lapisan, ada baiknya Anda menyesuaikan gaya bicara dan kata-kata yang akan di ucapkan, jangan lah menggunakan istilah-istilah yang susah dimengerti jika Anda sedang berbicara dengan orang-orang yang memang tidak mengerti istilah yang Anda ucapkan. Semakin mudah dimengerti kata-kata yang Anda ucapkan semakin menarik pembicaraan Anda, tentunya semakin mudah Anda diterima oleh lawan bicara Anda.
Jika Anda sedang berbicara dengan bos tentunya gunakan kata-kata yang menunjukan kualitas diri Anda, tanpa perlu menyombongkan diri ataupun rendah diri, gunakan kata-kata yang selayaknya antara bawahan dan atasan. Dari kata yang Anda ucapkan, tergambar siapa diri Anda.


Anda mempunyai dua kuping dan satu mulut
Kesalahaan yang sering kali terjadi dalam setiap komunikasi, Anda berusaha keras untuk membuat lawan bicara Anda terkesan dan menganggap Anda seorang yang menarik dengan terus berbicara dan menceritakan pengalaman-pengalaman diri Anda tanpa memberi kesempatan lawan bicara untuk juga menceritakan dirinya. Padahal jika Anda terus berbicara, hal ini sangat menyebalkan bagi lawan bicara Anda, karena Anda dianggap mendominasi pembicaraan, tanpa memberi kesempatan orang lain untuk berbicara dan menceritakan kehebatannya.
Setiap orang pada dasarnya juga ingin di perhatikan, dengan mendengarkan apa-apa yang disampaikannya dan memberi komentar terhadap perkataannya. Setiap orang ingin dikenal, ingin diketahui tentang dirinya, tugas Anda lah mendengarkannya dan mengetahuinya, sehingga ia merasa menjadi orang yang penting di hadapan Anda. Gunakan kedua kuping , baru mulut Anda.

Jaga Mata Anda
Ketika sedang berbicara jangan sekali-kali mata Anda melihat-lihat sekeliling tanpa tujuan yang jelas atau menerawang entah kemana, hal ini membuat lawan bicara Anda merasa diremehkan dan menganggap Anda tidak suka berbicara dengannya. Sekali-kali mengalihkan mata tentunya merupakan hal yang wajar, tetapi jangan juga menatap terus menerus sambil melototinya, tentunya ini kurang ajar. Tetap jaga mata Anda untuk tetap kontak dengan lawan bicara Anda. sehingga Anda dapat melihat jelas ekspresi wajahnya. Setidaknya Anda dapat melihat bahwa ketertarikan diawali dari mata, baru turun kehati, tul engga…?

Tunjukkan empati Anda
Ketika sedang berbicara dengan seseorang, hal yang tidak boleh dilewatkan, simak kata-kata yang diucapkan dan perhatikan perubahaan emosi yang timbul dari ucapannya. Dalam bukunya yang terkenal “ Emotional Intelligence” Daniel Goleman . menceritakan bahwa empati mensyaratkan kemampuan seseorang untuk membaca emosi orang lain dan sekaligus menanggapi kebutuhan dan perasaan yang tidak diungkapkan dengan kata-kata.
Dengan mampu untuk berempati terhadap lawan bicara dan memahami tidak saja kata-katanya tetapi perasaannya merupakan suatu modal agar dapat diterima oleh lawan bicara Anda, karena Anda dianggap seseorang yang tepat untuk memahami dirinya, mengerti yang dirasakannya. Selebihnya Anda pasti dianggap sebagai lawan bicara yang menyenangkan.

0 komentar: